Minggu, 05 Agustus 2012

Semarang ? whatever !


Semakin banyak saja problem dibumi ini. Kekurangan udara, kekurangan pengairan, kekurangan sandang-pangan-papan , kekurangan pendidikan, besarnya biaya, pengaruh global warming, naiknya harga, pakan yang tidak sehat, terutama kurangnya rasa bersyukur dan banyaknya keluhan, termasuk aku, aku adalah salah satu orang dari berbanyak2 orang yang hidup didunia ini dengan rasa kurang bersyukur dan banyak keluhan (haha ngaku*), banyak banget penduduk yang memungkinkan akan menjadikan penggundulan hutan secara besar2an, yaaah kalian tau sendirikan banyaknya jumlah penduduk menjadikan para monster berat (baca kontraktor*) datang untuk berbondong-bondong membumi hanguskan menara hijau yang membuat kita bernafas (baca pohon*), jujur saja bukan salah para bos-bos kontraktor itu (ini menurut-ku) tapi salah kamu-aku-kita-mereka-dia-kalian yang membutuhkan rumah , yaah kesalahan yang tidak disadari-lah.
masalah penggundulan pohon- ambil saja suatu contoh di-daerah-ku, kamu tau Ngaliyan? Dulu Ngaliyan itu ga rame-rame banget, masih enak udaranya keatas sedikit kita sampai di mijen yang DULU kita disuguhi udara yang lebih asri,dingin, pokoknya ADEM, tapi SEKARANG? Ngaliyan rameeee banget ! keatas dikit yang namanya pohon karet udah pada gundul semua (emang mau masuk SMK haha guyon sitik*) yang namanya ALASKA alias ALAS KARET sekarang udah jadi BSB memang sih zaman sudah berubah, tapi apa masih ada pohon untuk kita tinggalkan untuk anak-cucu kita? Atau kelak nama POHON akan jadi cerita saja? Itu tergantung generasi penerus-kita- , itu daerah ku bagaimana daerahmu? Apa juga seperti itu?
 ambil saja satu contoh kehidupanku. Aku waktu kelas 1 smp baru-barunya bisa naik kendaraan, pengennya jalan-jalan terus habisin bensin, kemana aja asal naik motor entah ke warung tetangga ataupun kemana entah berantah tak ada tujuan, haha bayangin – bensin(bbm) aja sekarang udah sulit banget didapet (alias ngantri bensin) jujur aku dulu belum sadar masalah ginian makanya aku sering banget jalan-jalan habisin bahan bakar, itu AKU bagaimana jika semua anak diBUMI (yang masih labil tentunya) melakukan sama dengan apa yang aku lakukan, astaga mau dibekali apa anak-cucu kita kelak?.
Kemarin aku baru pulang dari jawa timur, perjalanan-ku melewati laut lepas luas biru, tapi mungkin mataku salah, bukan yang kukenal warna biru tapi warna biru kehitaman dipinggir beserta tumpukan-tumpukan sampah yang bergoyang bersama alunan air laut, kenapa harus laut? Kenapa harus dibuang disana? Bagaimana kabar ikan-ikan? Terumbu karang? Apa masih tentram? Sebenarnya aku kurang suka dengan seperti itu, kenapa penduduk kurang peduli?
Kemarin sore , asap mengepul disekitar rumahku, haha bukan kabut loh ! jaman sekarang diNgaliyan ada kabut itu mustahil ! yah itu Asaplah apalagi coba? Yaa tetanggaku membakar sampah , penyebeb polutan udara ! bukankah kita bisa mensiasati dengan mengkubur sampah daun kering? kalau dikubur malah bisa jadi pupuk, aku sama sekali ga menegur tetanggaku yaiyalah orangtua kok dia, nanti dikira aku SOK.
Teman, siapapun kamu, yang membaca catatanku ini berikanlah yang terbaik untuk BUMI-mu-ku-kita-mereka-kami-kalian, kamu bisa melakukan yah salah satu contoh penghijauan disekitar rumah-mu. Apapun yang kamu lakukan untuk Bumi, itu yang kamu wariskan untuk anak-cucu kita.
Salam hangat – Endes yanna NJ :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar