Semakin banyak saja problem dibumi
ini. Kekurangan udara, kekurangan pengairan, kekurangan sandang-pangan-papan ,
kekurangan pendidikan, besarnya biaya, pengaruh global warming, naiknya harga,
pakan yang tidak sehat, terutama kurangnya rasa bersyukur dan banyaknya
keluhan, termasuk aku, aku adalah salah satu orang dari berbanyak2
orang yang hidup didunia ini dengan rasa kurang bersyukur dan banyak keluhan
(haha ngaku*), banyak banget penduduk yang memungkinkan akan menjadikan
penggundulan hutan secara besar2an, yaaah kalian tau sendirikan banyaknya
jumlah penduduk menjadikan para monster berat (baca kontraktor*) datang untuk
berbondong-bondong membumi hanguskan menara hijau yang membuat kita bernafas
(baca pohon*), jujur saja bukan salah para bos-bos kontraktor itu (ini
menurut-ku) tapi salah kamu-aku-kita-mereka-dia-kalian yang membutuhkan rumah ,
yaah kesalahan yang tidak disadari-lah.
masalah penggundulan pohon- ambil
saja suatu contoh di-daerah-ku, kamu tau Ngaliyan? Dulu Ngaliyan itu ga
rame-rame banget, masih enak udaranya keatas sedikit kita sampai di mijen yang
DULU kita disuguhi udara yang lebih asri,dingin, pokoknya ADEM, tapi SEKARANG?
Ngaliyan rameeee banget ! keatas dikit yang namanya pohon karet udah pada
gundul semua (emang mau masuk SMK haha guyon sitik*) yang namanya ALASKA alias
ALAS KARET sekarang udah jadi BSB memang sih zaman sudah berubah, tapi apa
masih ada pohon untuk kita tinggalkan untuk anak-cucu kita? Atau kelak nama
POHON akan jadi cerita saja? Itu tergantung generasi penerus-kita- , itu daerah
ku bagaimana daerahmu? Apa juga seperti itu?
ambil saja satu contoh kehidupanku. Aku waktu
kelas 1 smp baru-barunya bisa naik kendaraan, pengennya jalan-jalan terus
habisin bensin, kemana aja asal naik motor entah ke warung tetangga ataupun
kemana entah berantah tak ada tujuan, haha bayangin – bensin(bbm) aja sekarang
udah sulit banget didapet (alias ngantri bensin) jujur aku dulu belum sadar
masalah ginian makanya aku sering banget jalan-jalan habisin bahan bakar, itu
AKU bagaimana jika semua anak diBUMI (yang masih labil tentunya) melakukan sama
dengan apa yang aku lakukan, astaga mau dibekali apa anak-cucu kita kelak?.
Kemarin aku baru pulang dari jawa
timur, perjalanan-ku melewati laut lepas luas biru, tapi mungkin mataku salah,
bukan yang kukenal warna biru tapi warna biru kehitaman dipinggir beserta
tumpukan-tumpukan sampah yang bergoyang bersama alunan air laut, kenapa harus
laut? Kenapa harus dibuang disana? Bagaimana kabar ikan-ikan? Terumbu karang?
Apa masih tentram? Sebenarnya aku kurang suka dengan seperti itu, kenapa
penduduk kurang peduli?
Kemarin sore , asap mengepul
disekitar rumahku, haha bukan kabut loh ! jaman sekarang diNgaliyan ada kabut
itu mustahil ! yah itu Asaplah apalagi coba? Yaa tetanggaku membakar sampah ,
penyebeb polutan udara ! bukankah kita bisa mensiasati dengan mengkubur sampah
daun kering? kalau dikubur malah bisa jadi pupuk, aku sama sekali ga menegur
tetanggaku yaiyalah orangtua kok dia, nanti dikira aku SOK.
Teman, siapapun kamu, yang membaca
catatanku ini berikanlah yang terbaik untuk BUMI-mu-ku-kita-mereka-kami-kalian,
kamu bisa melakukan yah salah satu contoh penghijauan disekitar rumah-mu.
Apapun yang kamu lakukan untuk Bumi, itu yang kamu wariskan untuk anak-cucu
kita.
Salam
hangat – Endes yanna NJ :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar